Jieehh, judulnya!!!!
Keren............ atau ...............norak, hahaha, saya gak tahu,
Biar kamu aja yang nilai.hehe
Sebelumnya, judul tersebut aku dapet dari yel – yel ospek jurusan kalau gak salah, sekitar dua tahun yang lalu dah, yaaa maklum saja, fakultas pertanian.
Tapi aku bukannya mau membahas tentang yel – yel tersebut, yaa hanya saja aku gak tau judul apa yang pas untuk postinganku kali ini,
Meski nantinya kamu ngerasanya gak pas, tapi dipas-pasin ajja dah, hehe.
Langsung saja ya, mungkin bagi kamu yang punya rezeki lebih, atau mungkin lagi kejatuhan durian, waduhh sakit dong, haha, enggak, maksudnya lagi dapet uang secara mendadak entah dari mana asalnya yang penting halal kan yaa, itu pasti rasanya bahagia banget lah yaa, apalagi kalau kamu masih belia, wuihh keren tuh, bisa foya – foya dah hidupmu,, yaaaa meski hanya untuk sementara, karena yang namanya uang kalau dipakai terus, pasti akan habis donk, atau mungkin bagi kamu yang sementara ini menjadi orang bijak, kamu pasti berpikir sribu sembilan ratus empat puluh SATU kali untuk memanfaatkan uang tersebut dengan baik dan benar
.
BINGUNG?
Yaaaa, kalau enggak... keluar ajja dari sini (hahaha becanda).
Kalau mau, silahkan ikuti bisnis yang ditekuni oleh keluargaku selama ini.
Bukan seperti itu, aku gak suka yang seperti itu. Mending yang pasti-pasti ajja
Nnah, sesuai judul, kamu bisa menginvestasikan uangmu untuk bercocok tanam,
Banyak komoditas yang bisa kamu pilih, mengingat indonesia merupakan negara terkaya (katanya).
Tapi, itu semua bisa kamu buktikan, Indonesia mungkin kaya bila kita tidak bodoh.
Untuk kali ini aku tunjukkan satu komoditas saja yaa, (biar fokus, hehe)
Nama tanamannya adalah sengon, suatu tanaman perkebunan yang diambil kayunya, entah untuk apa, aku belum tahu pasti.
Sengon ini merupakan tanaman kayu namun produksinya lebih cepat daripada jati dan sejenisnya, kamu bisa memanennya jika telah berumur 4 tahun, bahkan apabila kamu gak terburu-buru, kamu bisa memanennya lebih dari itu, yang pastinya dengan resiko harga penawarannya semakin tinggi (hehe, itu mah namanya bukan resiko, tapi rejeki nomplok)
Ya, maksudku resikonya kamu harus menunggu lebih lama lagi,
Seperti yang dilakukan oleh bisnis keluargaku, kita menyewa lahan selama 8 tahun untuk penanaman sengon ajja, padahal waktu dengan selama itu harusnya bisa untuk 2 periode musim tanam yaa, tapi gak tahulah, udah terlanjur jalan tuh kayaknya.
Gak asyik kalau misalkan gak nyantumin foto dokumentasi ya,
Kalau gitu, berikut saya cantumkan dokumentasi yang telah dilakukan di lokasi kejadian. Hehe
Oya lokasinya tu di Desa Sentolan, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur
Foto-foto dibawah ini asli dari jepretan kamera HP terjelekku, inilah keuntungan dari postinganku bahkan dari semua isi blogku, hehe. semua yang ada tanpa tipuan,(beda dengan yang lain kan, kalau mau posting sesuatu, belum tentu milik sendiri, bisa ajja dia ngambil dari artikel-artikel yang lain), zaman sekarang mbok, banyak plagiator, hehe.
Kalau kamu masih kagak percaya, amati ajja fotoku, disitu aku cantumkan penampakan adekku. Hehe.
Bukan hanya sengonku yang tumbuh besar, bahkan adekku sudah menjulang tinggi.
Dari situ tampaklah kalau aku ini tidak membohongimu, (ciiea, kyak mo balikan ama cewek ajja )
Oya, maaf yaa kalau dianya narsis, penyakit keturunan mbok, wkwkwwk.
Nnah lagi, ni foto yang pertama, sebenarnya ada beberapa foto yang diambil, cuman yang kupilih hanya satu dan yang terbaik, mungkin.
Deskripsi foto 1:
Nnah tu dia foto adekku, eh makdunya foto sengonku, foto tersebut diambil pada bulan oktober tahun 2007, tepatnya dia telah menginjak umur satu tahun (sengonku maksudnya).hehe
Deskripsi foto 2:
Lagi-lagi foto adekku, foto tersebut diambil pada bulan Mei tahun 2008, tepatnya dia telah berumur 1,5 tahun. Perbedaannya cukup signifikan ternyata, padahal gak nyampek setahun, udah menjulang tinggi (adekku maksudnya).hehe
Deskripsi foto 3:
Lagi dan lagi foto adekku yang terpampang, foto tersebut diambil pada bulan oktober tahun 2008, tepatnya dia telah berumur 2 tahun. Tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok. Baik dari pertumbuhan sengonku bahkan adekku. Wkwkwkwk.
Deskripsi foto 4:
Akhirnya, special edition from me, hehe, aku nongol di foto itu dengan mamaku, jangan salah, yang berkerudung putih tu yang mamaku, berarti aku yang jaket merah.
Foto tersebut diambil pada bulan Mei tahun 2009, tepatnya dia telah berumur 2,5 tahun.
Deskripsi foto 5:
Masih bersama adekku, hehehe.
foto tersebut diambil pada bulan Oktober tahun 2009, tepatnya dia telah berumur 3 tahun. Sudah cukup gede kan.
Untuk tahun 2010, aku gak melakukan pemotretan, ciiea lagak lo,,haha
Sengon telah berumur 4 tahun, sudah memiliki lilit lingkar batang yang cukup besar, tapi sayang, itu semua hanya ada di angan-angan, karena pada saat kita akan survey lokasi, (ciiea lagi-lagi bahasanya), sehari sebelumnya hujan turun deras, dan tidak dimungkinkan bagi segenap team untuk melanjutkan perjalanan karena medan yang ditempuh terbilang cukup licin, “Ujar penduduk sekitar.”
Selain itu, jalan yang harus ditempuh sejauh 5 km dengan jalan kaki (maklum jalan pedesaan dan pegunungan yang naik turun)
Akhirnya kami gak mau ambil resiko, terkait lagi dengan kondisi mamaku yang belum pulih dari cidera patah tulang kakinya, kekecewaanpun menyelimuti kami begitupun yang terjadi pada obyek yang telah dipersiapkan sebelumnya (hehe sapa lagi kalau bukan, dia tuh)
Namun apa boleh buat, tahun 2010, kami tidak melakukan pemotretan.
Namun, sekarang udah tahun 2011, dan tahun ini pemotretan harus sukses. Segala persiapan telah kami lakukan sejak saat ini.Namun nampaknya nantinya akan ada perubahan jadwal pemotretan, yaitu pada bulan september, beberapa hari setelah perayaan hari raya idul fitri (maklum, mahasiswa, hehe, gak bisa tiap kali pulang kampung,,,muih sombongnya,.,.haha enggak gitu, takutnya kamu bilang gak konsisten, cs dari awal pemotretan dilakukan pada bulan oktober, gettoo)
Untuk hasil jepretannya, tunggu saja.
See you
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Hai
hai hai,,,,
Deskripsi foto 6
Dibawah ini, aku tunjukkan hasil lebih jelasnya,
Jumpa
lagi nih Alhamdulillah saat yang dinanti-nanti telah tiba, bahkan telah
dilaksanakan, meski capek, tapi cukup memuaskan, maaf telah menunggu lama.
Langsung saja, kamu bisa lihat perkembangannya.
Selalu
dengan adikku ya, hehehe.
Gak
usah basa-basi deh,, udah capek.
Yang
pasti foto itu diambil tadi siang, hari minggu tanggal 4 Sept 2011.
Oiya,
utk umurnya udah lupa tuh umur berapa ya, kayaknya udah 5 tahun jalan dah, ya
kurang lebih lah segitu.
Oiya
lagi,
Denger-denger
kabar nih ya, katanya untuk lilit batang atau keliling batang yang panjangnya
hingga mencapai 1 m udah senilai dengan uang seharga Rp. 300.000.
Gimana
tuh, padahal pohon dengan lilit segede itu harusnya mencapai harga yang lebih
mahal, Gimana, udah bisa dibayangkan belum?
Kalau
gak salah tu segede pohon samping kirinya adekku itu lho, gila kan!!!!
segede itu cuman dihargai Rp. 300. 000 ajja.
segede itu cuman dihargai Rp. 300. 000 ajja.
Ya
begitulah, kalau yang aku dapet dari perkuliahan itu, salah satu dari sifat
produk pertanian yaitu voluminous, yang artinya kurang lebih tuh cenderung
memiliki bobot atau masa yang gede namun tidak sepadan dengan harga yang
didapatkannya,hal ini berbanding terbalik dengan yang namanya emas atau logam
mulia yang lainnya.
Coba
lihat foto ayahku, sengon yang dipeluk ayahku tersebut telah melebihi lilit
batang 100 cm, berarti udah seharga Rp. 300.000.
Bisa
dibayangkan ya, kalau yang lainya segede itu semua, wah langsung dipanen aja
dah, jangankan semuanya, 10 batang yang segede itu aja udah dapet Rp 3 juta.
Hahaha,,, berharap,,,
Kabar
Burung :
Mmmm gimana ya mulainya, gini
aja, kamu baca aja dulu dan disimak baik-baik. Hehehe
Beberapa
tahun yang lalu, pamanku membeli sengon dengan modal uang sebesar Rp.
15.000.000.
Berbeda
dengan apa yang telah dijalani oleh keluargaku, beliau tidak menanamnya dari
bibit melainkan membeli sengon yang telah berumur 2 atau 3 tahunan gitu, saya
kurang tahu pasti berapa.
Keuntungannya,
pamanku tak perlu merawatnya lagi, beliau tinggal menyewa lahan tersebut untuk
beberapa tahun kedepan guna sekedar untuk menambah pembesaran lilit batangnya
saja.
Nnah,
uniknya, setelah berumur 1 tahun dari kepemilikannya, sengon pamanku ditawar
seharga Rp 25.000.000 dengan jumlah sengon 180 pohon. Asyik kan,udah gak ngapa-ngapain,
setahun udah untung Rp. 10.000.000, namun penawaran tersebut ditolak,
alasannya, 1. Pamanku mintanya tuh Rp. 35.000.000 ; 2. Lahan tersebut telah
disewanya untuk beberapa tahun kedepan, tanggung apabila ditebas tahun ini.
Namun,
yang menjadi pembahasan kali ini adalah sengon yang kumiliki, berawal dari
pembicaraan diatas, muncul suatu kisi-kisi harga sengon. Hehehe. Lihat
cuplikannya dibawah ini:
No comments:
Post a Comment