Tebu 2 lokasi
Live must go on, kata-kata penghibur untuk diri sendriri setelah
sedikit kecewa dengan hasil yang diperoleh dari penanaman sengon, namun kunci
dari sebuah kehidupan adalah “jangan pernah menyerah” selagi masih ada waktu
untuk berbuat yang lebih baik lagi, masih dalam bidang pertanian. Kali ini
adalah tebu, tanaman perkebunan yang menjadi komoditi tertinggi nomor 3 setelah
kelapa sawit dan teh, teh apa coklat yaa?? Lupa aku, seperti yang sudah kalian
ketahui bahwa tebu membutuhkan waktu sekitar 10 bulan untuk panen, so butuh
waktu 10-12 bulan untuk menikmati ‘panen duit’.
Sebenarnya ada
rekapitulasi biaya yang habis terpakai atau dengan kata lain sering disebut
sebagai modal, kalau dari segi ekonomi “biaya pengeluaran”, namun saya minta
maaf, belum/tidak saya cantumkan, ‘belum’ dikarenakan masih ada urusan perkuliahan, hehe,
biasa mahasiswa sok sibuk, maklum bro mau skripsi, tapi masih belum ada topik
penelitian, jadi pikirannya terbagi-bagi (malaah curcol), ‘tidak’ dikarenakan takut kalau apa yang diomongkan tidak sesuai dengan apa
yang didapatkan, entar kayak kejadian sengon lagi, yaa jangan sampe laah.
(sorry kalau bahasanya gak baku, cs capek terlalu formal). Tak tunjukin
foto-fotonya saja lah, sebelum ngelihat foto,
penanaman tebu terdapat di dua lokasi yang berbeda, eh bukan lokasi seh,
lebih tepatnya petak yang berbeda, petak yang pertama dengan luas lahan 2.500 m2
Penanaman pada bulan Juli 2012 so sekarang sudah berumur 5 bulan,
sedangkan di petak yang ke-2 dengan luas lahan 2700 m2 penanaman pada bulan November 2012
sekarang masih berumur 2 bulan.
PETAK 1
PETAK 2
Berbisnis dengan
menjadi Mitra PTPN
Di
era modern ini banyak sekali para pebisinis muda hebat yang bermunculan, banyak
pula dari jenis bisnis yang bisa kita pilih. Tidak perlu berpikir pusing dengan
memilih bisnis apa yang paling baik, mudah,
paling menguntungkan, resiko kegagalan kecil dll, cukup dengan menyadari
kalau Indonesia merupakan ‘negara agraris’. Dengan kalimat tersebut saja sudah
bisa untuk memulai bisnis, yaitu dari bidang pertanian. Bagi sebagian orang
mungkin ada yang beranggapan kalau bisnis di bidang pertanian tidak cukup
menjanjikan dari segi keuntungan ataupun dari segi keberlanjutan. Bertani bukanlah hal
yang memalukan, berbeda dengan jaman dulu dimana hasil bertani digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun untuk kali ini bertani bisa menjadi
pilihan untuk berbisnis, apalagi dengan menjalin mitra dengan sebuah
perusahaan, seperti halnya bertanam tebu. Produksi dari hasil panen tebu, dapat
langsung dikirim ke pabrik gula untuk diproses lebih lanjut (digiling) menjadi
gula, sehingga bagi para pemula tidak perlu merasa bingung atau khawatir dengan
pasca panen dari tebu yang dimilikinya.
Selain
itu, Seiring dengan semakin meningkatnya produksi gula nasional (data dari BPS),
sangat menjamin bagi para petani tebu untuk terus mengembangkan usahanya tanpa
perlu cemas dengan kegagalan pasca panen seperti yang biasa terjadi pada
komoditi yang lainnya khususnya hortikultura dimana sering terjadi panen raya
namun tidak ada solusi dalam penanggulangannya. Dengan menjalin mitra dengan
PTPN, tebu yang telah dipanen pasti dapat diproses lebih lanjut (digiling)
menjadi gula, hal ini dikarenakan PTPN memiliki unit pabrik di hampir setiap
daerah sehingga apabila pada pabrik tersebut telah melampaui kapasitas untuk
penggilingan maka dapat dialihkan ke pabrik lain.
No comments:
Post a Comment