17 Juli 2019, (NEW) Produk Pupuk Kujang Cikampek, hadir di Probolinggo. Produk: NITREA, KCL, NPK 30-6-8, NITROKU (16-16-16)..... end...........

Friday, December 21, 2012

Research and Development

Tebu 2 lokasi
Live must go on, kata-kata penghibur untuk diri sendriri setelah sedikit kecewa dengan hasil yang diperoleh dari penanaman sengon, namun kunci dari sebuah kehidupan adalah “jangan pernah menyerah” selagi masih ada waktu untuk berbuat yang lebih baik lagi, masih dalam bidang pertanian. Kali ini adalah tebu, tanaman perkebunan yang menjadi komoditi tertinggi nomor 3 setelah kelapa sawit dan teh, teh apa coklat yaa?? Lupa aku, seperti yang sudah kalian ketahui bahwa tebu membutuhkan waktu sekitar 10 bulan untuk panen, so butuh waktu 10-12 bulan untuk menikmati ‘panen duit’.
Sebenarnya ada rekapitulasi biaya yang habis terpakai atau dengan kata lain sering disebut sebagai modal, kalau dari segi ekonomi “biaya pengeluaran”, namun saya minta maaf, belum/tidak saya cantumkan, ‘belum’ dikarenakan masih ada urusan perkuliahan, hehe, biasa mahasiswa sok sibuk, maklum bro mau skripsi, tapi masih belum ada topik penelitian, jadi pikirannya terbagi-bagi (malaah curcol), ‘tidak’ dikarenakan takut kalau apa yang diomongkan tidak sesuai dengan apa yang didapatkan, entar kayak kejadian sengon lagi, yaa jangan sampe laah. (sorry kalau bahasanya gak baku, cs capek terlalu formal). Tak tunjukin foto-fotonya saja lah, sebelum ngelihat foto,  penanaman tebu terdapat di dua lokasi yang berbeda, eh bukan lokasi seh, lebih tepatnya petak yang berbeda, petak yang pertama dengan luas lahan 2.500 m2 Penanaman pada bulan Juli 2012 so sekarang sudah berumur 5 bulan, sedangkan di petak yang ke-2 dengan luas lahan 2700 mpenanaman pada bulan November 2012 sekarang masih berumur 2 bulan.

PETAK 1


 PETAK 2





Berbisnis dengan menjadi Mitra PTPN

Di era modern ini banyak sekali para pebisinis muda hebat yang bermunculan, banyak pula dari jenis bisnis yang bisa kita pilih. Tidak perlu berpikir pusing dengan memilih bisnis apa yang paling baik, mudah,  paling menguntungkan, resiko kegagalan kecil dll, cukup dengan menyadari kalau Indonesia merupakan ‘negara agraris’. Dengan kalimat tersebut saja sudah bisa untuk memulai bisnis, yaitu dari bidang pertanian. Bagi sebagian orang mungkin ada yang beranggapan kalau bisnis di bidang pertanian tidak cukup menjanjikan dari segi keuntungan ataupun  dari segi keberlanjutan. Bertani bukanlah hal yang memalukan, berbeda dengan jaman dulu dimana hasil bertani digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun untuk kali ini bertani bisa menjadi pilihan untuk berbisnis, apalagi dengan menjalin mitra dengan sebuah perusahaan, seperti halnya bertanam tebu. Produksi dari hasil panen tebu, dapat langsung dikirim ke pabrik gula untuk diproses lebih lanjut (digiling) menjadi gula, sehingga bagi para pemula tidak perlu merasa bingung atau khawatir dengan pasca panen dari tebu yang dimilikinya.
Selain itu, Seiring dengan semakin meningkatnya produksi gula nasional (data dari BPS), sangat menjamin bagi para petani tebu untuk terus mengembangkan usahanya tanpa perlu cemas dengan kegagalan pasca panen seperti yang biasa terjadi pada komoditi yang lainnya khususnya hortikultura dimana sering terjadi panen raya namun tidak ada solusi dalam penanggulangannya. Dengan menjalin mitra dengan PTPN, tebu yang telah dipanen pasti dapat diproses lebih lanjut (digiling) menjadi gula, hal ini dikarenakan PTPN memiliki unit pabrik di hampir setiap daerah sehingga apabila pada pabrik tersebut telah melampaui kapasitas untuk penggilingan maka dapat dialihkan ke pabrik lain.

No comments:

Post a Comment