Akhir – akhir ini terdengar banyak seruan jika polisi sedang
memperbaiki citranya. Bila anda berpikir, dari kata tersebut dapat di
istilahkan kalau polisi pernah melakukan kesalahan, kalau kita bicara
tentang kesalahan, hal itu memang tidak luput dari salah satu sifat manusia,
atau banyak orang bilang hal itu adalah manusiawi.
Namun kenapa harus memakai istilah “citra”, bukankah citra itu nama baik,
Tapi saya yakin, masyarakat awam yang seperti saya juga akan menanyakan hal semacam itu.
Terus, apa yang harus diperbaiki dari polisi?
Tampaknya masih tidak menunjukkan adanya perbedaan.
Polisi kan ada banyak jurusannya, (jurusan? Kayak metro mini aja.hehehe)
seperti buser, brimob, densus 88, polantas, polisi hutan, polisi pamong praja, tapi bukan polisi tidur bro, itu tidak masuk di penjurusan. hehehe
Kali ini kita bahas yang polantas saja :
Apakah rambu-rambunya bertuliskan:
Awas ada lubang.
(hahaha, terkesan kalau lubang tersebut tidak akan ditambal, karena mereka lebih suka mengeluarkan uang untuk membuat papan rambu-rambu daripada mengaspal jalan, dan berdalih kalau keselamatan itu bergantung pada si pengendara. )
memperbaiki citranya. Bila anda berpikir, dari kata tersebut dapat di
istilahkan kalau polisi pernah melakukan kesalahan, kalau kita bicara
tentang kesalahan, hal itu memang tidak luput dari salah satu sifat manusia,
atau banyak orang bilang hal itu adalah manusiawi.
Namun kenapa harus memakai istilah “citra”, bukankah citra itu nama baik,
Berarti nama baik polisi pernah jelek donk. ??
Kalau memang seperti itu, berarti terdapat beberapa oknum yang seseringkali melakukan kesalahan - kesalahan yang disengaja donk. Berarti terbilang cukup fatal ya?
Yang akan saya tanyakan lagi, slogan tersebut digunakan untuk kapan yaa?
kok tidak pernah diumumkan kapan mulai bekerjanya?
Tapi berdasarkan konteks bahasa, pemahaman saya ini bisa dikatakan salah kayaknya, saya bertanya seolah saya tidak tahu, padahal yang namanya orang yang telah berucap itu ya harus diiringi dengan tindakan.
Kalau memang seperti itu, berarti terdapat beberapa oknum yang seseringkali melakukan kesalahan - kesalahan yang disengaja donk. Berarti terbilang cukup fatal ya?
Yang akan saya tanyakan lagi, slogan tersebut digunakan untuk kapan yaa?
kok tidak pernah diumumkan kapan mulai bekerjanya?
Tapi berdasarkan konteks bahasa, pemahaman saya ini bisa dikatakan salah kayaknya, saya bertanya seolah saya tidak tahu, padahal yang namanya orang yang telah berucap itu ya harus diiringi dengan tindakan.
Tapi saya yakin, masyarakat awam yang seperti saya juga akan menanyakan hal semacam itu.
Terus, apa yang harus diperbaiki dari polisi?
Tampaknya masih tidak menunjukkan adanya perbedaan.
Dan polisi yang mana yang harus diperbaiki?
Polisi kan ada banyak jurusannya, (jurusan? Kayak metro mini aja.hehehe)
seperti buser, brimob, densus 88, polantas, polisi hutan, polisi pamong praja, tapi bukan polisi tidur bro, itu tidak masuk di penjurusan. hehehe
Kali ini kita bahas yang polantas saja :
Kalau misalkan dicontohkan pada brimob, pasti urusannya dengan para pelaku kejahatan
sedangkan pada polantas, orang baik pun bisa dijadikan sasaran akibat kelalaian.
Banyak aturan lalu lintas yang dibuat baik dari rambu-rambu lalu lintas ataupun persyaratan dari motor anda, meski tak banyak dari beberapa aturan tersebut yang tidak dimengerti tujuan utamanya oleh para pengguna jalan.
Mengenai rambu-rambu lalu lintas, saya belum pernah tahu tentang peringatan adanya lubang di jalan.
sedangkan pada polantas, orang baik pun bisa dijadikan sasaran akibat kelalaian.
Banyak aturan lalu lintas yang dibuat baik dari rambu-rambu lalu lintas ataupun persyaratan dari motor anda, meski tak banyak dari beberapa aturan tersebut yang tidak dimengerti tujuan utamanya oleh para pengguna jalan.
Mengenai rambu-rambu lalu lintas, saya belum pernah tahu tentang peringatan adanya lubang di jalan.
Apakah rambu-rambunya bertuliskan:
Awas ada lubang.
(hahaha, terkesan kalau lubang tersebut tidak akan ditambal, karena mereka lebih suka mengeluarkan uang untuk membuat papan rambu-rambu daripada mengaspal jalan, dan berdalih kalau keselamatan itu bergantung pada si pengendara. )
Nasibmu berada di tanganmu.(H.R. ....Mr.X............ )
Hindari lubang.
(siapa juga yang mau shocknya rusak gara-gara lubang, artinya rambu-rambu tersebut tidak penting, masyarakat sebenarnya pun sudah tahu akan hal itu. Tapi, kembali lagi mungkin gara-gara nasib kali ya, tidak sedikit dari pengendara yang tewas akibat si pengendara menghindari lubang dan kendaraannya oleng terus disambar truk).
(siapa juga yang mau shocknya rusak gara-gara lubang, artinya rambu-rambu tersebut tidak penting, masyarakat sebenarnya pun sudah tahu akan hal itu. Tapi, kembali lagi mungkin gara-gara nasib kali ya, tidak sedikit dari pengendara yang tewas akibat si pengendara menghindari lubang dan kendaraannya oleng terus disambar truk).
So, How?
lupakan ajja wes
lupakan ajja wes
Ini ada sedikit cerita akibat lubang :
Bila kamu sedang kecelakaan / terjatuh dari mator akibat kerusakan jalan (ada lubang), & disana ada seorang polantas yang sedang bertugas, kamu akan langsung dihampiri. Sedangkan kondisi kamu sudah penuh dengan darah. Jangan beranggapan kalau dia akan membantu masyarakat setempat untuk menggotong kamu ke pinggir jalan, karena itu tidak mungkin, dia lebih menyayangkan seragamnya dari darah kotor kamu sebagai pengendara motor yang ugal-ugalan.
Dia menghampiri hanya untuk bertanya,
Dia menghampiri hanya untuk bertanya,
kenapa kamu sampai bisa terjatuh?
& jangan bermimpi untuk kamu mendapatkan seutas rasa iba dari dia, karena begitu kamu menjawab kalau kamu terjatuh akibat ada lubang,
kamu akan bernasib sama dengan para gadis yang dicampakkan begitu saja dengan cowok buayanya.
yang ada dipikirannya, mungkin. lubang tidak bisa memberikan uang untukku.
atau, Lubang itu urusan PU, dinas perhubungan.
dan perlahan demi perlahan, dia akan meninggalkanmu.
(sudahlah, kamu pasti bisa melewati ini semua. hahaha)
& jangan bermimpi untuk kamu mendapatkan seutas rasa iba dari dia, karena begitu kamu menjawab kalau kamu terjatuh akibat ada lubang,
kamu akan bernasib sama dengan para gadis yang dicampakkan begitu saja dengan cowok buayanya.
yang ada dipikirannya, mungkin. lubang tidak bisa memberikan uang untukku.
atau, Lubang itu urusan PU, dinas perhubungan.
dan perlahan demi perlahan, dia akan meninggalkanmu.
(sudahlah, kamu pasti bisa melewati ini semua. hahaha)
Ada satu lagi cerita tentang operasi kendaraan yang sering digelar pada tanggal-tanggal tua.
Saya memang tidak begitu percaya pada pernyataan di atas yang sering dilontarkan oleh masyarakat. Tapi, memang demikian adanya, & yang menjadi poin terpenting yaitu pernyataan diatas itu mengandung 1 makna ‘biasa, tanggal tuwek, butuh duwek’ begitulah perkataan yang biasa dilontarkan oleh orang-orang jawa. Saya tidak tahu bagaimana dengan bahasa daerah yang lain. Tapi nampaknya pasti memiliki satu arti juga.
Saya memang tidak begitu percaya pada pernyataan di atas yang sering dilontarkan oleh masyarakat. Tapi, memang demikian adanya, & yang menjadi poin terpenting yaitu pernyataan diatas itu mengandung 1 makna ‘biasa, tanggal tuwek, butuh duwek’ begitulah perkataan yang biasa dilontarkan oleh orang-orang jawa. Saya tidak tahu bagaimana dengan bahasa daerah yang lain. Tapi nampaknya pasti memiliki satu arti juga.
pertanyaan : apakah memang iya?
jawaban : maybe.
Langsung saja kita lihat ceritanya di TKP.
lokasinya di sebuah operasi kendaraan di pinggir jalan.
polisi : selamat...siang, pak.
Pelanggar : siang pak. (si pengendara seneng tuh, polisi ini ramah tamah,
kalau misalkan saja dia sedikit lebih muda, akan saya jadikan
menantu. Hahaha. Masih tidak nyadar kalau dia bakalan
beramal sholeh)
polisi : bisa lihat SIM & STNK pak?
Pelanggar : oh iya ini pak,
polisi : dengan bapak Dul Abdul (sok kenal, padahal lagi mencari
kesalahan)
Pelanggar : iya pak
polisi : bapak tahu letak kesalahan bapak? (udah menemukan letak
kesalahan selain SIM, STNK, helm, pakaian pelindung)
Pelanggar : tidak pak (bingung kan,, hahaha ada peraturan baru bos)
polisi : lampu motor bapak gak nyala pak, selain itu spion gak
standart, knalpot jg bkin bising
Pelanggar : ouw (bingung kan, ngapain juga, di siang bolong lampu
dinyalain, kan boros, untuk spion, yg penting kan fungsinya,
toh lagipula ga mengganggu pengendara lain,.,
knalpot, gak boleh bising,padahal suaranya gak cempreng,
malah mirip kayak GP, klw emang gak mau bising ya kerja
di perpustakaan aja pak, klw di jalan ya bising lah,payah,
peraturan yang aneh, bagi saya peraturan itu harus
mengandung tujuan, sedangkan ini, apakah tujuannya,
apakah untuk keselamatan si pengendara? kita tidak
tahu pemirsa, karena kita memang masyarakat bodoh
yang tidak bisa berpikir dan tidak pernah mengikuti
launching dari konsep peraturan tersebut)
Polisi : bapak ditilang, silahkan pak (sambil menunjuk ke arah kasir
hahaha, maksudnya, polisi yg di bagian keuangan)
jawaban : maybe.
Langsung saja kita lihat ceritanya di TKP.
lokasinya di sebuah operasi kendaraan di pinggir jalan.
polisi : selamat...siang, pak.
Pelanggar : siang pak. (si pengendara seneng tuh, polisi ini ramah tamah,
kalau misalkan saja dia sedikit lebih muda, akan saya jadikan
menantu. Hahaha. Masih tidak nyadar kalau dia bakalan
beramal sholeh)
polisi : bisa lihat SIM & STNK pak?
Pelanggar : oh iya ini pak,
polisi : dengan bapak Dul Abdul (sok kenal, padahal lagi mencari
kesalahan)
Pelanggar : iya pak
polisi : bapak tahu letak kesalahan bapak? (udah menemukan letak
kesalahan selain SIM, STNK, helm, pakaian pelindung)
Pelanggar : tidak pak (bingung kan,, hahaha ada peraturan baru bos)
polisi : lampu motor bapak gak nyala pak, selain itu spion gak
standart, knalpot jg bkin bising
Pelanggar : ouw (bingung kan, ngapain juga, di siang bolong lampu
dinyalain, kan boros, untuk spion, yg penting kan fungsinya,
toh lagipula ga mengganggu pengendara lain,.,
knalpot, gak boleh bising,padahal suaranya gak cempreng,
malah mirip kayak GP, klw emang gak mau bising ya kerja
di perpustakaan aja pak, klw di jalan ya bising lah,payah,
peraturan yang aneh, bagi saya peraturan itu harus
mengandung tujuan, sedangkan ini, apakah tujuannya,
apakah untuk keselamatan si pengendara? kita tidak
tahu pemirsa, karena kita memang masyarakat bodoh
yang tidak bisa berpikir dan tidak pernah mengikuti
launching dari konsep peraturan tersebut)
Polisi : bapak ditilang, silahkan pak (sambil menunjuk ke arah kasir
hahaha, maksudnya, polisi yg di bagian keuangan)
Pelanggar : (pasrah dengan merenungi nasibnya)
Polisi 2 : bapak gak nyalain lampu, spion gak standart, knalpot gak
standart juga, jadi semuanya sekitar Rp. 150.000 pak
(hahahaha, mirip sama kasir, pake uang tunai apa ATM pak?
Hahaha, maksudnya, mau sidang apa bayar ditempat.terserah
bapak, iyyek nggilani pokoke, parah coy, masih ditawarin,
dari sini aja telah dibuktikan kalau peraturannya TIDAK JELAS
buktinya terdapat banyak opsi dalam sanksi,
PARAH DEH POKOKNYA)
standart juga, jadi semuanya sekitar Rp. 150.000 pak
(hahahaha, mirip sama kasir, pake uang tunai apa ATM pak?
Hahaha, maksudnya, mau sidang apa bayar ditempat.terserah
bapak, iyyek nggilani pokoke, parah coy, masih ditawarin,
dari sini aja telah dibuktikan kalau peraturannya TIDAK JELAS
buktinya terdapat banyak opsi dalam sanksi,
PARAH DEH POKOKNYA)
Pelanggar : bayar langsung saja pak, (dengan keluh kesah, biar cepet
selesai ajja tu masalah, sumpek klw urusannya sama mereka,
satu rekan soalnya,.)
ini pak,.,(sambil menyerahkan uang Rp. 200.000)
selesai ajja tu masalah, sumpek klw urusannya sama mereka,
satu rekan soalnya,.)
ini pak,.,(sambil menyerahkan uang Rp. 200.000)
Polisi 2 : ini kembaliannya pak,.,.terima kasih (busset dah, terima kasih
udah mengikuti sanksi yang sesuai dengan harapan kami,
itulah maksudnya)
udah mengikuti sanksi yang sesuai dengan harapan kami,
itulah maksudnya)
Pelanggar : (tanpa dijawab kembali kasih,.,. Abis sudah terlanjur sedih,
karena uang untuk anak istri sudah melayang, dan berpindah
tangan ke anak istri polisi, harusnya bilang gini pak “ambil saja
kembaliannya” hahaha,.,biar punya malu)
karena uang untuk anak istri sudah melayang, dan berpindah
tangan ke anak istri polisi, harusnya bilang gini pak “ambil saja
kembaliannya” hahaha,.,biar punya malu)
Polisi 2 : alhamdulillah,.,.(cieaa, bangga tu polisi,.,semoga menjadi
rizky yang halal yaa, Amien)
rizky yang halal yaa, Amien)
No comments:
Post a Comment