17 Juli 2019, (NEW) Produk Pupuk Kujang Cikampek, hadir di Probolinggo. Produk: NITREA, KCL, NPK 30-6-8, NITROKU (16-16-16)..... end...........

Saturday, July 9, 2011

PERASAAN VS PIKIRAN

Terdengar lumrah, tapi itulah yang saya rasakan. Ini bukanlah tentang suatu hal yang kita inginkan, melainkan kombinasi, sinergi, bahkan versus antara hati dan otak. Mungkin anda sedikit penasaran, tapi itulah diri kita. Jangan diteruskan untuk melanjutkan membaca jika anda merasa saya lebay.
PERASAAN VS PIKIRAN

Kenapa harus bertolak belakang?
Mungkin saja saya salah, tapi sekali lagi itulah yang terjadi pada diri saya, mungkin juga pada beberapa orang diantara anda semua yang pernah mengalaminya.
Saya sempat bingung harus memulainya darimana, tapi tanpa contoh pun, saya yakin anda telah paham. Berbicara tentang perasaan dan pikiran, berarti terdapat dua organ tubuh bagian dalam dari manusia yang diciptakan oleh tuhan dengan sedemikian fungsinya agar kita dapat bijak dalam menjalani hidup ini, anda pastinya tahu, kita sering menyebutnya OTAK dan HATI.

Ada yang bilang, “Pikir dong pake otak.”
Apakah setiap hal yang kita lakukan harus sesuai dengan pemikiran otak, salahkah bila saya menyatakan bahwa suatu keputusan tertinggi itu sebenarnya di pegang oleh hati,
Maksud saya, otak bukanlah penggerak, tapi hati kitalah yang memerintahkannya,saya menyatakan seperti ini karena di dalam hati kita terdapat beberapa sifat dasar dari manusia, sifat secara umumnya yaitu baik dan buruk, tapi diluar itu, terdapat beberapa sifat. Manusia bisa jauh lebih baik bila kondisi hatinya lagi baik, tapi manusia juga bisa binar apabila hatinya lagi kalut, hingga apa yang dilakukanya bisa dikatakan di luar pemikiran manusia atau gak masuk akal,
untuk kali ini saya lebih mengkhususkan pada hati dalam asmara saja, kenapa? Jika kita bicara tentang asmara, pasti berkaitan dengan hati untuk cinta.
Sebelumnya saya mau menyampaikan bahwa banyak istilah yang diberikan oleh hati yang sulit dicerna oleh otak kita, seperti:
Benih-benih cinta, jatuh hati, patah hati, dll.

contoh:
"aku tak sanggup untuk mengungkapkannya, biarlah kupendam dalam hati."
Benarkah pernyataan diatas?

Dalam dunia pertanian, suatu biji yang dipendam itu pasti akan tumbuh, jadi jika kamu mempunyai suatu perasaan, janganlah kau pendam karena hal yang kau pendam itu akan semakin besar dengan sendirinya, Mungkin lebih baik dibuang jauh-jauh saja. hahaha.

Aku sedang jatuh hati kepada seorang wanita.
Dalam konteks penggunaan kata, apakah sudah benar? Mungkin kita bisa fokus pada kata jatuh, yang namanya jatuh berarti suatu hal yang diakibatkan oleh gravitasi, cenderung ke bawah, berarti benar yaa kalau jatuh hati itu timbul karena suatu reaksi dari luar (gravitasi = lawan jenis),
tapi bila kita sedang jatuh, pasti terasa sakit, tepatnya salah satu pada bagian tubuh kita yang langsung berbenturan, apakah hal tersebut juga terjadi pada yang namanya jatuh hati, dari beberapa survei yang telah saya lakukan, mereka malah lebih menginginkan untuk jatuh hati, tapi mereka tidak sadar bahwa yang nantinya akan terasa sakit adalah hati, cukup membingungkan ya, saya hanya menjabarkannya dari istilah yang diungkapkan oleh hati, dan disini otak kita gak jalan, karena sekali lagi hati kita begitu berkuasa. Jadi berhati-hatilah, mungkin saran saja ya, kalau kita terjatuh, bagaimanapun bentuk jatuhnya, pasti terasa sakit kan? apalagi kalau di jalanan / aspal, pasti ada yang luka. Tapi tidak dengan jatuh hati, kita bisa mencoba untuk menahannya, bagaimana caranya? Mmm, mungkin dengan berbagai pertimbangan sebelum kamu benar-benar terjatuh hati, ngerti maksudnya?
jika kamu terjatuh dari lantai 10, kamu pasti merasakan hembusan angin, seperti melayang, tapi kamu takut karena kamu tahu kalau kamu akan berbenturan, hanya menunggu waktu dari lt. 9, 8,7,6,5,4,3,2,1, BRUKK, dan nantinya kamu mungkin mati. Begitu pula pada jatuh hati, yang mereka rasakan indah jatuh hati yaitu saat mereka terjun, tanpa bisa melihat apa yang akan terjadi nantinya. Kurang lebih seperti itu simulasinya.

Jangan ganggu aku, aku lagi patah hati
Banyak makna kiasan ya mengenai ungkapan hati, untuk yang lagi sakit hati, terdapat istilah hancur hatiku, hatiku remuk, hatiku tersobek, dll, disini menunjukkan kalau anak di bawah umur tidak boleh jatuh cinta, kenapa? Karena dia pasti bingung, bentuk hati yang sebenarnya itu seperti apa, hahaha.
Yang jelas jika di dunia nyata, sesuatu yang patah, hancur, remuk, sobek, itu suatu hal yang rusak dan tidak bisa dipakai lagi, bagaimana dengan hati, apakah seperti itu? Ternyata tidak, karena ada istilah, mengobati hati yang luka, berarti bisa dengan cara disambung kalau patah, berarti hasilnya jelek dong?,

Bicara tentang patah hati, ada beberapa pria yang menyatakan kalau cinta itu bushit, bahkan sampai mengatakan kalau wanita itu brengsek.

Mungkin hal serupa akan terjadi pada seorang wanita, yaa wajarlah, Namanya juga sakit hati, apapun penyebabnya, sakitnya itu sama, yaitu di hati, dikatakan sakit hati bukan berarti hanya hati kita yang sakit, tapi bahkan seluruh tubuh juga terkena dampaknya,
Dari:
Mata: dia sulit untuk terpejap, meskipun kita mencoba untuk memejamkan mata, malah dia mampu untuk meneteskan air mata.
Dada: terasa sesak, padahal hidung tidak tersumbat.
Mulut: tidak ada nafsu untuk makan, padahal perut udah keroncongan
Telinga: seolah tidak berfungsi (tidak peduli apa yang dikatakan orang)
Kulit: tidak peduli apakah dia itu kepanasan atau kehujanan.
Tangan / kaki: dia akan mengepal, dan mungkin meninju tembok ataupun apa yang ada disekitarnya
Bahkan otak: hanya ada satu pikiran tentang dia, padahal tugas kuliah/kantor banyak yang belum kelar
Dan hati: merupakan penggerak dari semuanya.

Tapi kenapa harus kecewa terhadap cinta, bukannya dari awal telah saya jelaskan kalau yang namanya jatuh cinta itu pasti sakit, lantas kenapa beberapa orang yang sedang sakit hati langsung manyatakan kalau cinta itu bushit.

Untuk mengantisipasi itu semua, saya justru teringat pada sosok manusia yang dijadikan sebagai malaikat oleh tuhan di dunia ini yang ditugaskan untuk menjaga kita,
kita biasa menyebutnya dia IBU, kita dilahirkan di dunia ini melalui rahimnya, lantas mengapa anda menyebut kalau wanita itu brengsek,
dia membesarkan, membimbing, merawat, menjaga kita dengan sepenuh hati, dengan cinta.
Andaikan kita langsung berpikir pakai otak, kita harusnya sadar kalau kita juga terlahir dari cinta, cinta dari ayah dan ibu kita,
Dan juga tidak dapat dihindari kalau nantinya kita akan berurusan dengan yang namanya cinta.
Hmmm, ternyata hati juga bisa lepas kontrol, namun pada kasus diatas, otak bisa dijadikan penangkal agar kita tidak sembarang mengartikan cinta.

Namun, apakah yang namanya cinta itu bisa diperjuangkan?
Kalau istilah Cinta Itu Butuh Perjuangan, saya juga setuju, karena setiap sesuatu hal yang kita inginkan di dunia ini itu muncul dari kemauan yang nantinya ada proses yang dinamakan perjuangan, walaupun terkadang kita tidak pernah merasakan perjuangan kita.
Tapi pada pertanyaan di atas, apakah bisa diperjuangkan?
Seandainya kita berbicara tentang perjuangan otak, mungkin masih bisa.
Contoh: Seseorang yang bodoh dengan pelajaran Matematika, di kemudian hari dia pasti bisa mengerjakan soal-soal matematika apabila dia berusaha dengan sungguh-sungguh.untuk mempelajarinya.
Jadi, Setiap perjuangan pasti mendapatkan hasil yang diinginkan,
tapi ternyata tidak dengan cinta, hasil yang diharapkan, tidak berpengaruh pada perjuangan yang kita lakukan, karena ini masalah hati, bukan otak, dan perasaan tidak bisa dipaksakan.

Thanks.

No comments:

Post a Comment